Mojokerto, Jejakjurnalis.id – Kegembiraan warga Kelud Lingkungan Perumahan Tengah semakin senang, terharu dan mengapresiasi rombongan Pj. Walikota Mojokerto.
Ali Kuncoro selaku Pj. Walikota Mojokerto bersama unsur pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat Pemkot. Mojokerto dalam rangka kerja bakti massal dan serentak untuk menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengui (DBD) dilingkungan RW masing-masing Kelurahan se Kota Mojokerto.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Wates menyampaikan “Kedatangan Pak Pj. Walikota di lingkungan Kelud ini dalam rangka kerja bakti massal se Kota Mojokerto, dan kebetulan Pak Pj datang ke Kelurahan Wates, karena Kelurahan Wates terbanyak kedua setelah Prajurit Kulon, dimana Kelurahan Wates ada 57 orang terkena Demam Dengue (DD), mangkanya difokuskan di Kelud ini, karena warga Kelud sudah terkena DD 8 orang, sedangkan DBD ada 2 orang.” Ujarnya. Jumat (29/3/2024). Sore.
Lanjut Lurah Wates, Amanullah Widi. PB, SH, “Pak Pj. tadi sempat masuk dan melihat-lihat rumah warga, termasuk tadi sempat melihat rumah kosong dan memerintahkan pasukan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membersihkan rumah tersebut.” Jelasnya.
Hadir selain Pj. Walikota Mojokerto, tampak pula Sekdakot, Kepala DLH, kepala Dinkes, Kabag. pada Sekretariat Kota Mojokerto,, Camat Magersati, Kepala Kelurahan Wates, Kepala Puskesmas Wates dan ketua LPM Kelurahan Wates. Ketua RT, RW dan PKK RW. 005 Kelud dan beberapa petugas PSN se RW. 005 Kelud.
Ditempat yang sama, Camat Magersari Sutikno, SH, saat ditanya berapa penderita di wilayah Kecamatan Magersari yang terkena DB dijawabnya tidak tahu, karena jumlahnya fluktuatif naik turun, silahkan tanya ke Dinkes. Ujarnya.
Masih Sutik panggilan akrab Camat Magersari ini, menambahkan “kedatangan Pak Pj kesini, disamping kerja bakti bersama seluruh RW se Kota Mojokerto dengan tujuan untuk memutuskan mata rantai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, dan mangkanya Pak Pj. minta difokuskan di Kelud ini, karena berdasarkan data yang ada di Dinkes potensi DB di Kelud ini tinggi, dan harapannya DB disini menurun atau kalau bisa zero, ‘ pungkaanya,
Citra Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menjelaskan “semua wilayah di Jawa Timur kenaikan kasus DBD dan DD meningkat, oleh karena itu Bapak Pj. Walikota kesini dalam rangka kerja bakti massal RW se Kota Mojokerto mulai jam 16.00 sampai 17.00, untuk pencegahan DBD dan DD, khusus di Wates ini karena jentiknya banyak, jadi setiap kali motivator tim PSN Puskesmas Wates selalu ditemukan jentik banyak, APJnya jauh dibawah 95 persen, jadi Pak Pj kerso untuk memberikan motivasi pada warga agar supaya menjaga kebersihan, menjaga agar tidak banyak jentik untuk mendukung kinerja pemerintah dan juga pada motivator agar kesadaran masyarakat biar tumbuh. Bebernya
Lanjut Citra, di Kota ini, Mokokerto, total DBD nya ada 7, jadi benar-benar harus dipisahkan nggeh antara DBD dan DD sama penyebabnya Nyamuk Aedes Aegypti, kalau DBD bisa menjadi pendarahan dan shok, sedangkan DD, dia cenderung gejalanya ringan, jadi tidak seberat DBD. Jelasnya.
Diakhir penyampaiannya, dia menyampaikan “kerja bakti merupakan hal yang baik ya, jadi kita tidak bisa mengandalkan hanya fogging, karena kalau fogging yang mati hanya nyamuk dewasa, jadi butuh kesadaran masyarakat untuk melaksanakan PSN 3M plus secara rutin setiap Jumat dilihat jentiknya, yakni menutup, menguras, dan mendaur ulang, jadi tadi memang fokus gak bersih-bersih daunnya ya, mboten, tapi mencari tempat atau barang-barang bekas yang berisi air, harus di rutinkan oleh masyarakat, supaya menurun, Seperti tadi ditemukan satu rumah ditemukan ada 3 jentiknya.” (Jo)